Senin, 03 Maret 2014

Belajar dari Tukang Parkir



Di zaman sekarang ini, status sosial sangatlah menentukan sudut pandang seseorang. Hal ini sangat nampak ketika kita mengamati lingkungan sekitar, orang berpangkat tinggi akan sangat dihormati dan sangat diperhitungkan. Sedangkan orang biasa lebih sering dipandang sebelah mata. Selain itu, kondisi ekonomi seseorang juga sangat menentukan bagaimana perlakuan yang diterimanya dari lingkungan. Sebagai bukti,
orang kaya akan dijunjung-junjung dan ditaati, sedangkan orang golongan menengah ke bawah atau kategori miskin lebih sering diabaikan oleh lingkungan. 

Kondisi tersebut membuktikan betapa masyarakat masa kini jauh lebih mementingkan dan  menilai dari kemasan luarnya saja dan kurang menghiraukan konten yang sesungguhnya. Hal tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi pada kesempatan kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk lebih membuka mata hati dan fikiran. Mari kita cermati lebih dalam segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Jangan hanya memandang sesuatu dari apa yang tampak oleh mata kita, akan tetapi mari kita mencoba untuk memandang sesuatu dari sudut pandang yang positif dan mencoba menguak pelajaran yang dapat kita petik darinya. Yakinlah bahwa sesuatu yang sangat biasa sejatinya menyimpan pembelajaran yang sangat luar biasa ketika kita mampu membaca lingkungan dengan bijak. 

Pada kesempatan kali ini, aku ingin mengangkat profesi tukang parkir. Profesi yang mungkin dipandang rendah oleh sebagian orang. Mungkin teman-teman bertanya-tanya mengapa harus tukang parkir? Apa istimewanya tukang parkir? Dll. Aku yakin setiap orang mempunyai pandangan dan pemikiran masing-masing tentang tukang parkir. Dan inilah pemikiranku. Mari kita belajar dari seorang tukang parkir. 

Tukang parkir, sosok yang sering kita remehkan. Sering tidur di jam kerja, padahal kerjaannya hanya duduk-duduk sambil minum kopi. Tukang parkir macam apa itu?. Mungkin begitulah pemikiran sebagian orang. Akan tetapi teman, menjadi tukang parkit sejatinya tak semudah yang kita bayangkan. Aku pernah merasakan menjadi tukang parkir sehari, dan rasanya sungguh luar biasa. Sangat membosankan. Bagaimana tidak membosankan, sejauh mata memandang hanya ada deretan sepeda motor, hilir mudik para pengendara yang berlalu lalang masuk atau keluar parkiran. Bosan, tak ada hiburan lama-lama membuatku ngantuk berat. Padahal baru menjadi tukang parkir selama kurang dari sehari penuh saja, rasanya sudah seperti ini. Bagaimana dengan para tukang parkir yang selama bertahun-tahun mengabdikan dirinya untuk menjaga barang berharga milik orang lain??? Sungguh luar biasa. 

Dari pengalaman sehari menjadi tukang parkir itulah, aku belajar banyak hal. Belajar tentang kesabaran, pengorbanan, kesetiaan, tanggung jawab, dll. Bagaimana tidak, seperti yang aku uraikan di atas, menjadi tukang parkir sangat membosankan. Dan demi melawan rasa bosan tersebut, tentu kita harus belajar menjadi orang yang sabar. Selain itu, kadang kala ada pula orang yang semaunya sendiri. Seperti ketika aku menjadi tukang parkir, ada seseorang yang salah jalur, diperingatkan secara baik-baik dan ditunjukkan jalan yang benar, eh dianya malah marah-marah. Baru sehari saja sudah bertemu orang macam ini, bagaimana dengan tukang parkir yang setiap hari harus bertemu dengan berbagai macam tipe orang. Sungguh harus lebih sabar lagi bukan. 

Menjadi tukang parkir haruslah bertanggung jawab. Bagaimana tidak, ia harus menjaga keamanan kendaraan milik banyak orang. Ingin ke kamar mandi sebentar saja harus bergantian dengan rekan kerjanya. Hla ini kalau ada rekan kerja, kalau ia hanya sendirian lantas bagaimana?? Dilematis bukan? Antara mementingkan hajat sendiri atau hajat hidup orang banyak. Hehehe..

Tukang parkir penuh kesetiaan. Di hadapannya banyak sekali kendaraan yang berjajar rapi yang harus ia jaga sampai si empunya mengambilnya. Tak peduli itu motor super bagus atau motor super butut. Tak peduli mobil jelek atau mobil mewah. Tak peduli milik orang kaya atau milik orang biasa. Semua ia jaga dengan sepenuh hati dan jiwa, tak memandang kekayaan atau pun tampang. 

Sungguh luar biasa bukan, banyak hal yang dapat kita pelajari dari sosok seorang tukang parkir. Ini baru hal sederhana dari seorang tukang parkir, aku yakin masih banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari hal-hal yang sering kita pandang sebelah mata di lingkungan sekitar kita. So, mari buka hati dan fikiran dari sudut pandang yang positif. Karena sejatinya, setiap hal itu akan baik atau buruk tergantung dari sudut pandang kita masing-masing. Jangan hanya memandang sisi luarnya saja, tapi cobalah memaknai dan membaca apa yang terkandung di dalamnya. 

O iya, jangan salahkan tukang parkir ketika mereka tidur dikala jam kerja, dimaklumi saja lah teman, asal mereka tak mengabaikan keamanan, karena mungkin mereka lelah dan bosan. Hehe...
Sekian. ^-^

2 komentar: