Di zaman sekarang ini, status sosial sangatlah menentukan sudut pandang seseorang. Hal ini sangat nampak ketika kita mengamati lingkungan sekitar, orang berpangkat tinggi akan sangat dihormati dan sangat diperhitungkan. Sedangkan orang biasa lebih sering dipandang sebelah mata. Selain itu, kondisi ekonomi seseorang juga sangat menentukan bagaimana perlakuan yang diterimanya dari lingkungan. Sebagai bukti,
orang kaya akan dijunjung-junjung dan ditaati, sedangkan orang golongan menengah ke bawah atau kategori miskin lebih sering diabaikan oleh lingkungan.
Kondisi
tersebut membuktikan betapa masyarakat masa kini jauh lebih mementingkan
dan menilai dari kemasan luarnya saja
dan kurang menghiraukan konten yang sesungguhnya. Hal tersebut memang tidak
sepenuhnya salah. Akan tetapi pada kesempatan kali ini saya ingin mengajak
teman-teman untuk lebih membuka mata hati dan fikiran. Mari kita cermati lebih
dalam segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Jangan hanya memandang sesuatu
dari apa yang tampak oleh mata kita, akan tetapi mari kita mencoba untuk
memandang sesuatu dari sudut pandang yang positif dan mencoba menguak pelajaran
yang dapat kita petik darinya. Yakinlah bahwa sesuatu yang sangat biasa
sejatinya menyimpan pembelajaran yang sangat luar biasa ketika kita mampu
membaca lingkungan dengan bijak.
Pada
kesempatan kali ini, aku ingin mengangkat profesi tukang parkir. Profesi yang
mungkin dipandang rendah oleh sebagian orang. Mungkin teman-teman
bertanya-tanya mengapa harus tukang parkir? Apa istimewanya tukang parkir? Dll.
Aku yakin setiap orang mempunyai pandangan dan pemikiran masing-masing tentang
tukang parkir. Dan inilah pemikiranku. Mari kita belajar dari seorang tukang
parkir.
Tukang
parkir, sosok yang sering kita remehkan. Sering tidur di jam kerja, padahal
kerjaannya hanya duduk-duduk sambil minum kopi. Tukang parkir macam apa itu?.
Mungkin begitulah pemikiran sebagian orang. Akan tetapi teman, menjadi tukang
parkit sejatinya tak semudah yang kita bayangkan. Aku pernah merasakan menjadi
tukang parkir sehari, dan rasanya sungguh luar biasa. Sangat membosankan.
Bagaimana tidak membosankan, sejauh mata memandang hanya ada deretan sepeda
motor, hilir mudik para pengendara yang berlalu lalang masuk atau keluar
parkiran. Bosan, tak ada hiburan lama-lama membuatku ngantuk berat. Padahal
baru menjadi tukang parkir selama kurang dari sehari penuh saja, rasanya sudah
seperti ini. Bagaimana dengan para tukang parkir yang selama bertahun-tahun
mengabdikan dirinya untuk menjaga barang berharga milik orang lain??? Sungguh
luar biasa.
Dari
pengalaman sehari menjadi tukang parkir itulah, aku belajar banyak hal. Belajar
tentang kesabaran, pengorbanan, kesetiaan, tanggung jawab, dll. Bagaimana
tidak, seperti yang aku uraikan di atas, menjadi tukang parkir sangat membosankan.
Dan demi melawan rasa bosan tersebut, tentu kita harus belajar menjadi orang
yang sabar. Selain itu, kadang kala ada pula orang yang semaunya sendiri.
Seperti ketika aku menjadi tukang parkir, ada seseorang yang salah jalur,
diperingatkan secara baik-baik dan ditunjukkan jalan yang benar, eh dianya
malah marah-marah. Baru sehari saja sudah bertemu orang macam ini, bagaimana
dengan tukang parkir yang setiap hari harus bertemu dengan berbagai macam tipe
orang. Sungguh harus lebih sabar lagi bukan.
Menjadi
tukang parkir haruslah bertanggung jawab. Bagaimana tidak, ia harus menjaga
keamanan kendaraan milik banyak orang. Ingin ke kamar mandi sebentar saja harus
bergantian dengan rekan kerjanya. Hla ini kalau ada rekan kerja, kalau ia hanya
sendirian lantas bagaimana?? Dilematis bukan? Antara mementingkan hajat sendiri
atau hajat hidup orang banyak. Hehehe..
Tukang
parkir penuh kesetiaan. Di hadapannya banyak sekali kendaraan yang berjajar
rapi yang harus ia jaga sampai si empunya mengambilnya. Tak peduli itu motor
super bagus atau motor super butut. Tak peduli mobil jelek atau mobil mewah.
Tak peduli milik orang kaya atau milik orang biasa. Semua ia jaga dengan
sepenuh hati dan jiwa, tak memandang kekayaan atau pun tampang.
Sungguh
luar biasa bukan, banyak hal yang dapat kita pelajari dari sosok seorang tukang
parkir. Ini baru hal sederhana dari seorang tukang parkir, aku yakin masih
banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari hal-hal yang sering kita
pandang sebelah mata di lingkungan sekitar kita. So, mari buka hati dan fikiran
dari sudut pandang yang positif. Karena sejatinya, setiap hal itu akan baik
atau buruk tergantung dari sudut pandang kita masing-masing. Jangan hanya
memandang sisi luarnya saja, tapi cobalah memaknai dan membaca apa yang terkandung
di dalamnya.
O
iya, jangan salahkan tukang parkir ketika mereka tidur dikala jam kerja,
dimaklumi saja lah teman, asal mereka tak mengabaikan keamanan, karena mungkin
mereka lelah dan bosan. Hehe...
Sekian.
^-^
wkwk..curhat buu...
BalasHapusi like your posting..
ho.o bro.. curcol hhhhh
Hapus