Rabu, 26 Februari 2014

Yakin Anda Dewasa???



Salah satu ciri orang dewasa adalah mampu mensyukuri nikmat”. Itulah sebuah kalimat sederhana yang aku dapat hari ini dari Bapak Marsigit, salah seorang dosenku yang mengajar mata kuliah Bahasa Inggris di semester ini. 

Aku setuju, sangat setuju dengan kalimat itu. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa setiap hari dan setiap saat, entah di sadari atau tidak,
Sang Pencipta tak henti-hentinya melimpahkan nikmat-nikmatNya yang tiada tara kepada setiap makhluk ciptaanNya. Mungkin terkadang kita lupa, bahkan bisa jadi kita lebih banyak mengeluh dari pada mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.

Sebagai contoh, ketika kita merasa mengantuk, lebih sering kita mengeluh, padahal mengantuk adalah salah satu nikmat yang diberikan oleh Sang pencipta kepada kita, coba saja kalau kita nggak pernah mengantuk, lebih bermasalah bukan? Hehehe. J contoh lain misalnya ketika hujan tengah turun dengan lebatnya, lantas kita mengeluh. Sebaliknya ketika matahari tengah bersinar dengan teriknya, kita pun sering kali mengeluh. Pusing bukan?? Hehe.

Lalu mengapa mensyukuri nikmat termasuk salah satu ciri orang dewasa? Begini teman, sebagai orang dewasa tentu kita memiliki pola fikir yang jauh lebih matang jika dibandingkan dengan anak-anak. Dengan bekal itulah seharusnya kita mampu menyikapi setiap persoalan secara bijak. Baik itu sesuatu yang kita anggap buruk maupun sesuatu yang kita anggap baik. Dan yang perlu di garis bawahi di sini adalah bahwasanya sesuatu yang terlihat baik/ kita anggap baik, sejatinya belum tentu  memang benar-benar baik, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, sabagai seorang yang dewasa kita hendaknya mampu berfikiran positif terhadap apa-apa yang telah Yang Kuasa gariskan. Kita harus selalu yakin bahwa setiap hal yang terjadi terhadap kita adalah bagian dari nikmat dan rahmat yang telah diberikan olehNya. 

Misalnya ketika ujian ternyata kita mendapatkan hasil yang kurang memuaskan (seperti hari ini, hehe). Kita tak boleh merasa putus asa, kita tidak boleh berkecil hati, dan yang paling penting kita tidak boleh menyalahkan Tuhan. Sebagai orang dewasa kita harus tetap tersenyum dan bersyukur J. Bukan berarti kita merasa puas sampai di situ teman, tetapi kita harus bersyukur karena kita pasti masih diberi kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Hasil yang kurang memuaskan tersebut harus menjadikan kita semakin giat belajar. Belajar, belajar, dan terus belajar akan membuat kita menjadi orang yang semakin baik lagi. Dan tak lupa, sesuatu yang tak kalah penting adalah introspeksi diri. Berkaca pada diri sendiri. Hal ini akan semakin menambah rasa syukur, dan mencegah bibit-bibit kesombongan dalam diri kita. 

Berbeda dengan anak-anak. Banyak mengeluh dan menuntut sesuatu agar sesuai dengan kehendaknya adalah sifat kekanak-kanakan. Ketika temannya punya barang yang lebih baik dari pada miliknya, ia selalu menuntut untuk dibelikan yang lebih baik lagi. Ketika melakukan kesalahan, tidak mau mengakui justru mengambing hitamkan orang lain. Ketika melakukan suatu kebaikan, lantas buru-buru berkoar-koar agar mendapat pujian dari orang lain, dll. Contoh-contoh tersebut merupakan perilaku dan pola fikir kekanak-kanakan. 

Yang perlu diingat adalah kedewasaan bukan diukur dan tercerminn melalui umur. Akan tetapi kedewasaan akan selalu nampak dari pola pikir dan tingkah laku seseorang. Dan senantiasa bersyukur adalah salah satu ciri orang dewasa. So, mari kawan hiasi hari-hari kita dengan rasa syukur.

Akhir kata, terima kasih kepada Pak Marsigit atas ilmu dan motivasinya hari ini. Dan semoga tulisanku ini dapat bermanfaat. Wassalam.. ^-^

2 komentar: