Tugas akhir skripsi, kadang disebut juga skripsweet, scriptsweet, ayam skripsi, atau sebutan lainnya, memang tak asing di telinga kita. Terlebih bagi mahasiswa tingkat akhir seperti aku ini, yang notabenenya tengah nulis skripsi.
Tentang skripsi, lain orang tentu punya lain pandangan. Antara orang
yang pernah nulis skripsi, sedang nulis skripsi, atau akan nulis skripsi pun
tentu berbeda.
Dulu, waktu aku belum benar-benar mengenal skripsi, belum benar-benar
merasakan bagaimana sensasinya nulis skripsi, aku pikir skripsi ya biasa-biasa
aja lah. Nggak ada yang special. Paling cuma kayak nulis karya ilmiah biasa,
atau cuma kayak ngerjain tugas-tugas biasa. So, nggak akan sulit, kalau mau
ngerjain pasti juga selesai. Kalau mau sungguh-sungguh pasti juga bakal jadi
bagus.
Dulu aku cukup heran, pas denger cerita-cerita dari kakak tingkat yang
katanya pada nyekripsi aja sampai beberapa semester nggak selesai, ada yang
pake acara ngilang-ngilang dari kampus beberapa waktu, ada yang takut ketemu
dosen pembimbing, bahkan ada yang hampir give up atau mau didrop out segala.
Sengeri itukah skripsi? Masak sih? Rasa-rasanya sulit untuk dipercaya.
Ketika aku mulai menjadi mahasiswa, dari awal aku punya idealisme agar
aku bisa lulus kuliah S-1 dengan cepat, bahkan aku harus bisa jadi lulusan
tercepat sekaligus lulusan terbaik. Aku memang tipe orang yang selalu ingin
memberikan yang terbaik dan menjadi yang terbaik dalam segala hal, termasuk
dalam hal akademis. Kalau dibilang aku tipe orang yang ambisius, mungkin iya.
Tapi yang perlu digarisbawahi bahwa aku benci ketidakjujuran. So, meskipun aku
orang yang ambisius, aku tidak akan melakukan dan menghalalkan segala cara demi
mewujudkan keinginanku. Semua harus tetap melalui jalur dan prosedur yang
semestinya.
Back to the topic (baca: skripsi), karena aku pengen lulus cepet, so
kelak kalau aku udah mulai nulis skripsi, aku mau sering-sering konsul dosen
ah, apa susahnya sering-sering ketemu dosen, apa ngerinya coba. Kalo aku udah
mulai nulis skripsi, pokoknya aku bakal focus, kalo perlu ngerjain tiap hari,
nongkrong di perpus tiap hari. Bikin Bab I, II, III, acc dosen langsung ambil
data, data diolah, bim sala bim
jadilah bab IV dan V. Lanjut ujian skripsi, lulus, wisuda deh. Kiranya tak akan
sulit lah nyelesein kuliah S-1 dalam waktu kurang dari 4 tahun.
Itu pemikiranku dulu, waktu masih jadi maba unyu.
Kini ketika aku benar-benar nyekripsi, benar-benar merasakan sensasinya,
benar-benar mengalaminya, pemikiranku berubah. Apa yang ada dalam bayanganku
dulu memang tak sepenuhnya salah, namun tak pula sepenuhnya benar.
Yang jelas kini aku benar-benar merasakan bahwa nulis skripsi itu istimewa,
nulis skripsi itu nggak cuma kayak nulis-nulis biasa, nulis skripsi itu nggak cuma
kayak ngerjain tugas-tugas biasa, nulis skripsi itu menorehkan momen-momen
special. Ada sensasi-sensasi luar biasa yang mulai aku rasakan, nulis skripsi
itu asik.
Kalau ditanya apakah nyekripsi itu gampang? Tentu aku jawab tidak. Tidak
segampang seperti apa yang aku bayangkan dulu. Sebaliknya, kalau ditanya apakah
nyekripsi itu susah? Iya, aku akui nyekripsi itu susah memang. Tetapi justru
karena itu aku merasa ada tantangan tersendiri, justru karena itu aku merasa
bahwa melalui skripsi ini aku harus bisa membuat sesuatu yang benar-benar
bermanfaat, tidak hanya sekedar sebagai syarat untuk menyelesaikan studi
semata.
Dari ngerjain tugas akhir skripsi aku benar-benar belajar banyak hal,
terutama dari dosen pembimbing aku yang benar-benar luar biasa. Terkait dosen
pembimbing, mungkin akan aku bahas di tulisan aku selanjutnya. Yang jelas,
Alhamdulillah aku dapat dosen pembimbing yang benar-benar support aku, luar
biasa pokoknya.
Buat teman-teman aku, terutama yang lagi nyekripsi juga, semangat kawan.
Masing-masing dari kita tentu punya cerita dan pengalaman yang berbeda terkait
skripsi yang tengah kita jalani. Meskipun jalan yang kita lewati berliku,
becek, atau penuh kerikil, yakinlah bahwa ini adalah proses. Tak usah risau
jika jalan kita terasa lebih berat daripada orang lain, karena belum tentu apa
yang kita lihat sama seperti apa yang benar-benar dialami. Terima kasih untuk
semua support yang kalian berikan. Semoga Allah memudahkan setiap langkah kita.
Amiin.
Dan buat adik-adik, para calon sarjana yang bakal nulis skripsi juga,
yang sering nanya-nanya skripsinya udah sampai apa mbk? Kapan wisuda mbk?
Skripsi serem nggak sih mbk? Susah nggak sih mbk?, intinya nggak usah takut
sama skripsi. Jalani dan nikmati aja semua prosesnya. Skripsi itu nggak mudah
memang, namun nyatanya nggak semenakutkan itu juga kok. Asal ada kemauan dan
tekad dalam diri kita, insyaAllah semua akan berbuah manis. Amiin. J
Tulisan ini dibuat manakala penulis tengah ngerjain
tugas akhir skripsi, sekedar untuk merefresh otak. Hihihi J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar