Senin, 27 Februari 2017

Musim Skripsi


Tugas akhir skripsi, kadang disebut juga skripsweet, scriptsweet, ayam skripsi, atau sebutan lainnya, memang tak asing di telinga kita. Terlebih bagi mahasiswa tingkat akhir seperti aku ini, yang notabenenya tengah nulis skripsi.

Tentang skripsi, lain orang tentu punya lain pandangan. Antara orang yang pernah nulis skripsi, sedang nulis skripsi, atau akan nulis skripsi pun tentu berbeda.


Dulu, waktu aku belum benar-benar mengenal skripsi, belum benar-benar merasakan bagaimana sensasinya nulis skripsi, aku pikir skripsi ya biasa-biasa aja lah. Nggak ada yang special. Paling cuma kayak nulis karya ilmiah biasa, atau cuma kayak ngerjain tugas-tugas biasa. So, nggak akan sulit, kalau mau ngerjain pasti juga selesai. Kalau mau sungguh-sungguh pasti juga bakal jadi bagus.

Dulu aku cukup heran, pas denger cerita-cerita dari kakak tingkat yang katanya pada nyekripsi aja sampai beberapa semester nggak selesai, ada yang pake acara ngilang-ngilang dari kampus beberapa waktu, ada yang takut ketemu dosen pembimbing, bahkan ada yang hampir give up atau mau didrop out segala. Sengeri itukah skripsi? Masak sih? Rasa-rasanya sulit untuk dipercaya.

Ketika aku mulai menjadi mahasiswa, dari awal aku punya idealisme agar aku bisa lulus kuliah S-1 dengan cepat, bahkan aku harus bisa jadi lulusan tercepat sekaligus lulusan terbaik. Aku memang tipe orang yang selalu ingin memberikan yang terbaik dan menjadi yang terbaik dalam segala hal, termasuk dalam hal akademis. Kalau dibilang aku tipe orang yang ambisius, mungkin iya. Tapi yang perlu digarisbawahi bahwa aku benci ketidakjujuran. So, meskipun aku orang yang ambisius, aku tidak akan melakukan dan menghalalkan segala cara demi mewujudkan keinginanku. Semua harus tetap melalui jalur dan prosedur yang semestinya.

Back to the topic (baca: skripsi), karena aku pengen lulus cepet, so kelak kalau aku udah mulai nulis skripsi, aku mau sering-sering konsul dosen ah, apa susahnya sering-sering ketemu dosen, apa ngerinya coba. Kalo aku udah mulai nulis skripsi, pokoknya aku bakal focus, kalo perlu ngerjain tiap hari, nongkrong di perpus tiap hari. Bikin Bab I, II, III, acc dosen langsung ambil data, data diolah, bim sala bim jadilah bab IV dan V. Lanjut ujian skripsi, lulus, wisuda deh. Kiranya tak akan sulit lah nyelesein kuliah S-1 dalam waktu kurang dari 4 tahun.

Itu pemikiranku dulu, waktu masih jadi maba unyu.

Kini ketika aku benar-benar nyekripsi, benar-benar merasakan sensasinya, benar-benar mengalaminya, pemikiranku berubah. Apa yang ada dalam bayanganku dulu memang tak sepenuhnya salah, namun tak pula sepenuhnya benar.

Yang jelas kini aku benar-benar merasakan bahwa nulis skripsi itu istimewa, nulis skripsi itu nggak cuma kayak nulis-nulis biasa, nulis skripsi itu nggak cuma kayak ngerjain tugas-tugas biasa, nulis skripsi itu menorehkan momen-momen special. Ada sensasi-sensasi luar biasa yang mulai aku rasakan, nulis skripsi itu asik.

Kalau ditanya apakah nyekripsi itu gampang? Tentu aku jawab tidak. Tidak segampang seperti apa yang aku bayangkan dulu. Sebaliknya, kalau ditanya apakah nyekripsi itu susah? Iya, aku akui nyekripsi itu susah memang. Tetapi justru karena itu aku merasa ada tantangan tersendiri, justru karena itu aku merasa bahwa melalui skripsi ini aku harus bisa membuat sesuatu yang benar-benar bermanfaat, tidak hanya sekedar sebagai syarat untuk menyelesaikan studi semata.

Dari ngerjain tugas akhir skripsi aku benar-benar belajar banyak hal, terutama dari dosen pembimbing aku yang benar-benar luar biasa. Terkait dosen pembimbing, mungkin akan aku bahas di tulisan aku selanjutnya. Yang jelas, Alhamdulillah aku dapat dosen pembimbing yang benar-benar support aku, luar biasa pokoknya.

Buat teman-teman aku, terutama yang lagi nyekripsi juga, semangat kawan. Masing-masing dari kita tentu punya cerita dan pengalaman yang berbeda terkait skripsi yang tengah kita jalani. Meskipun jalan yang kita lewati berliku, becek, atau penuh kerikil, yakinlah bahwa ini adalah proses. Tak usah risau jika jalan kita terasa lebih berat daripada orang lain, karena belum tentu apa yang kita lihat sama seperti apa yang benar-benar dialami. Terima kasih untuk semua support yang kalian berikan. Semoga Allah memudahkan setiap langkah kita. Amiin.

Dan buat adik-adik, para calon sarjana yang bakal nulis skripsi juga, yang sering nanya-nanya skripsinya udah sampai apa mbk? Kapan wisuda mbk? Skripsi serem nggak sih mbk? Susah nggak sih mbk?, intinya nggak usah takut sama skripsi. Jalani dan nikmati aja semua prosesnya. Skripsi itu nggak mudah memang, namun nyatanya nggak semenakutkan itu juga kok. Asal ada kemauan dan tekad dalam diri kita, insyaAllah semua akan berbuah manis. Amiin. J


Tulisan ini dibuat manakala penulis tengah ngerjain tugas akhir skripsi, sekedar untuk merefresh otak. Hihihi  J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar